Penulis : Asista Asmila
PENGERTIAN SUHU
Pemasangan sambungan rel kereta
api dibuat tidak rapat atau selalu diberi celah, pemasangan kaca
jendela dibuat ada celah atau tidak rapat dengan bingkainya,
terjadinya keretakan ubin keramik yang sudah dipasang jika kepanasan
serta pemasangan kabel transmisi listrik pada siang hari dibuat kendor
semua ini ada kaitannya dengan suhu. Suhu didefinikan sebagai derajat panas
atau dinginnya suatu benda. Secara mikroskopik suhu menunjukkan
pergerakan atau kandungan energi kinetik dari partikel-partikel benda
tersebut. Semakin tinggi suhu suatu benda makin cepat partikel
penyusun benda bergerak atau bergetar, semakin rendah suhu suatu benda
semakin lambat partikel penyusun benda bergerak atau bergetar.
INDRA PERABA TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT PENGUKUR SUHU
Bagaimana cara mengukur suhu benda dengan baik ?
PEMUAIAN ZAT
Pemuaian terjadi pada semua wujud benda, apakah benda itu padat, cair, atau gas. Pemuaian
terjadi ketika suhu benda dinaikkan. Partikel-partikel benda akan
semakin lincah/cepat pergerakannya dan semakin jauh jaraknya jika suhu
dinaikkan.
MUAI PANJANG
Benda yang bentuknya berupa batang dimana ukuran luas dan volume bisa diabaikan, ketika suhu dinaikkan akan mengalami muai panjang. Panjang setelah pemuaian dirumuskan:


Keterangan:
L = panjang setelah memuai (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
α = koefisien muai panjang (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔL = perubahan panjang (m)
Benda yang berbentuk pipih atau plat mempunyai ukuran luas, bila
dipanaskan akan memuai pada arah panjang dan lebar sehingga
menyebabkan pertambahan luas.
Keterangan:
A = luas setelah memuai (m2)
Ao = luas mula-mula (m2)
β = koefisien muai luas (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔA = perubahan luas (m2)
Ao = luas mula-mula (m2)
β = koefisien muai luas (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔA = perubahan luas (m2)
MUAI VOLUM ZAT PADAT
Benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal (mempunyai
volum) bila dipanaskan benda tersebut akan memuai pada semua arah
sehingga menyebabkan pertambahan volume.
Volume benda setelah pemuaian:
Keterangan:
V = volum setelah memuai (m3)
Vo = volum mula-mula (m3)
γ = koefisien muai volum (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔV = perubahan volum (m3)
Zat cair memuai jika dipanaskan dan besarnya pemuaian tiap-tiap zat berbeda-beda. Zat cair memuai menyesuaikan tempatnya, zat cair hanya dikenal mempunyai muai volume tidak ada muai panjang dan muai luas.
Keterangan:
V = volum setelah memuai (m3)
Vo = volum mula-mula (m3)
γ = koefisien muai volum (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔV = perubahan volum (m3)
MUAI VOLUM ZAT CAIR
Zat cair memuai jika dipanaskan dan besarnya pemuaian tiap-tiap zat berbeda-beda. Zat cair memuai menyesuaikan tempatnya, zat cair hanya dikenal mempunyai muai volume tidak ada muai panjang dan muai luas.
APLIKASI PEMUAIAN
KALOR DAN PENGARUHNYA
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Besarnya kalor suatu zat menunjukkan berapa besar energi kinetik dari partikel-partikel penyusunnya. Kalor mempunyai satuan Joule (SI) atau kalori. Pengaruh kalor terhadap suatu benda selain akan meningkatkan suhu suatu benda bisa mengakibatkan terjadinya perubahan wujud zat.
Perubahan Wujud Zat
Benda Cair Menjadi Uap
Kalor untuk mengubah wujud benda dari cair menjadi uap tergantung pada: massa zat dan kalor uap zat.
Dapat dituliskan:
Kalor didih atau kalor uap adalah banyaknya kalor
yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah dari wujud cair menjadi
wujud gas pada titik didihnya.
Contoh Soal
Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan 2 kg air pada suhu 100 derajat celcius, jika kalor uap air 2260 kJ/kg ?
Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan 2 kg air pada suhu 100 derajat celcius, jika kalor uap air 2260 kJ/kg ?
Penyelesaian:
Diketahui: m = 2 kg
U = 2260 kJ/kg
Ditanya: Q = ……….. ?
Diketahui: m = 2 kg
U = 2260 kJ/kg
Ditanya: Q = ……….. ?
SIAPA YANG BERANI MAJU ? :)
1. FALATIN KAH?
2. SLAMET KAH?
3. OTONG KAH ?
4.ERMA KAH?
1. FALATIN KAH?
2. SLAMET KAH?
3. OTONG KAH ?
4.ERMA KAH?
5. ATAU WINDA?
Lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak sama sekali.
Lanjut.
Benda Padat Menjadi Cair
Kalor untuk mengubah wujud benda dari padat menjadi cair tergantung pada: massa zat dan kalor lebur zat, dapat dituliskan:
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya.
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya.
Contoh Soal Penambahan Panjang
1. Besi yang panjangnya 2 m dipanaskan dari 0°C menjadi 20°C, berapakah pertambahan panjang besi (jika koefisien besinya 1,2 x 10-5 m/°C)?Jawaban:
L = 2 m
a = 1,2 x 10-5 m/°C
Dt = 20 – 0 = 20°C
Maka:
DL = a . L . Dt
= 1,2 x 10-5 x 2 x 20
= 4,8 x 10-4 meter
2. Rel kereta api yang terbuat dari baja panjangnya 50 m pada suhu 20°C. Pada siang hari rel itu menerima panas sampai 40°C, koefisien muai panjang baja adalah 0,000011 m/°C. Maka berapakah pemuaian yang dialami rel tersebut?
Jawaban:
L = 50 m
Dt = 40 – 20 = 20°C
a = 0,000011 m/°C
Maka:
DL = a . L . Dt
= 0,000011 x 50 x 20
= 0,000011 x 1000
= 0,0112 meter
Contoh Soal Panjang Setelah Dipanaskan
Panjang besi pada suhu 1°C yaitu 50 m, apabila koefisien muai panjang besi itu 1,2 x 10-5 m/°C, hitunglah panjang besi yang dipanaskan sampai 251°C!Jawaban:
L = 50 m;
a = 1,2 x 10-5 = 0,00012 m/°C
Dt = 251 – 1 = 250°C
Maka:
Lt = L + (L x a x Dt)
= 50 + (50 x 0,00012 x 250)
= 50 + 0,15
= 50,15 m
Komentar