BAGAIKAN LANGIT DI SORE HARI,
warnanya biru sebiru hati ku
menunggu kabar yang aku tunggu
peluk dan cium dari mu ayah,
oh ayah ku, YANG TERINDAH MEWARNAI HIDUP KU MESKI SESAAT
OH AYAH KU SANDAR AKU DI BAHU MU KEMBALI
OH AYAH KU BAWALAH AK TERBANG BERSAMA MU
oH AYAH KU YANG KU CINTA
menjanjikan aq terbang ke tas ke langit ke 7
ayah tingginya rasa kerinduan hati yang telah memuncak untuk bertemu,
hanya unutk mu......
katakan janjimu, ucapakan lagi katamu dulu, aq putri tersayang, aq anak termanis,
takkan ada lg kah cinta yang indah terasa dengan ayah dan ibu?
mengapa ini?
mengingat kalian buat ku sedih, kalut dala kegelapan, apa aku harus selalu mencari cinta kalian? n pakah tak ada gerak hati nurani untuk pulang sendiri ke hati kami, ayah ibu kami anak kalian, yang sebenarnay butuh,,bhkan butuh banget ksih sayang kalian, tak kan ada lg kah cinta terasa antara keluarga kita,
kmna arah keluarga kecil dulu yang pernah terbina?
sudah terpecahkah,?
demi kelurga yang lainnya?
demi kelurga yang lainnya?
tapi aku tetap syang kalian,,,ingat saja itu,
KADANG ADA MALU DALAM DADA INI SAAT TEMAN2 ku bertanya, ayah dan ibu ko' bisa rapuh?
katanya bagai belacan di kerat 2, apa pula itu aq tak mngerti, tp setelah ku cari2 ke mba google, pribahasa itu masih ada lanjutan nya..yaitu: bagai belacan dikerat 2 yang pergi busuk dan yang tinggal anyir,,,gk tw artinya itu menderita aib dari dua jurusan / pihak,,,
Ya Allah Apa itu kata2 emng pantas untuk ku?
belacan dikerat 2kah kelurga kami?
aku sungguh bingung
benar2 bingung....
apa aku harus menerima nasib ni, / kmana aq pergi hingga da yg mmbntu akan masalah ini?
bagi ku ini karam berdua basah seorang, ntah la apa ini sebuah keegoisan hingga aku bilang ini suatu ketidakadilan??
Komentar